Sabtu, 05 November 2011

PERANAN MAHASISWA IPB UNTUK PETANI TEMBAKAU JEMBER

Tembakau merupakan komoditas utama daerah jember sejak 1850 masehi. Orang yang pertama kali berperan aktif dalam perkembangan tembakau di Jember adalah George Birnie. Prospeknya potensi tembakau membuat perkebunan baru bermunculan. Kondisi yang meningkatkan kebutuhan tenaga kerja yang banyak sehingga diatasi dengan mendatangkan tenaga dari madura untuk bekerja di Jember. Perkembangan perkebunan tembakau melaju dengan pesat, dalam 25 tahun perkebunan tembakau berkembang 3 kali lipat.
Dewasa ini, potensi tembakau semakin menurun, baik dari segi produktifitas dan ekonomi. Produksi tembakau dalam 4 tahun terakhir ini mengalami fruktuatif (tabel 1). Hal ini dikarenakan curah hujan tinggi yang menyebabkan tembakau banyak mati sehingga diperlukan penamanan kembali (Pemerintah Daerah Kabupaten Jember, 2011). Selain itu, luas lahan yang menurun karena banyak petani beralih komoditas.

Tabel 1. Luas dan produksi tembakau di Jember
No.
Jenis Tembakau
Luas (Ha)
Produksi (Ton)
2008
2009
2010
2011
2008
2009
2010
2011
1.
Bes-NO
878,00
969,00
1334,00
485,00
1054,00
1318,00
1355,00
533,50
2.
Bes-NOTA
2148,00
2923,00
2496,00
2157,00
2112,00
3507,00
2146,00
2804,75
3.
TBN
1160,00
1300,00
1007,00
1439,00
1401,00
1554,00
1266,00
2014,60
4.
VO-Kasturi
6429,00
8985,00
9182,00
9235,00
9307,00
11841,00
11081,00
11082,00
5.
VO-rajang
2148,00
2197,00
1596,00
1404,80
2112,00
2401,00
1215,00
1404,80
6.
White Burley
34,00
319,00
264,00
170,00
54,00
454,00
317,00
255,00

12797,00
16693,00
15879,00
14890,80
16040,00
21075,00
17380,00
18094,65
Sumber : Pemerintah Daerah Kabupaten Jember (2011).

Potensi tembakau menjadi komoditas unggulan kabupaten Jember merpakan sumberdaya yang sangat berpotensi tidak dimanfaatkan secara optimal. Adapun potensi pertanian di Kabupaten Jember disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Potensi Perkebunan di Kabupaten Jember
Komoditas
Produktifitas (ton/tahun)
Tembakau
NO : 10.448,228
VO : 19.211,600
Pembibitan Nilam
1.500.000,000
Kopi
2.458,982
Karet
5.127,797
Kakao
2.246,870
Kedelai Edamame
2.151,700
Kedelai Mulimame
306,500
Kedelai Okra
95,450
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember (2005).

Berdasarkan kondisi tersebut, maka potensi utama kabupaten Jember adalah tembakau. Akan tetapi, potensi yang melimpah tersebut mengalami penurunan. Menurut koran Nusantara (2010), produktifitas tembakau kabupaten mengalami penurunan. Semakin sempitnya lahan sekitar 25 persen per tahun berdampak dari tahun 2000 berdampak pada ekspor tembakau jember ke sejumlah negara eropa menurun. Selain itu, Pada tahun 2010 permintaan tembakau meningkat menjadi 6000 ton, namun baru terpenuhi sekitar 4000 ton.
Menurut Pemerintah daerah tahun 2011, permasalahan tentang keragaan tembakau jember antara lain : persaingan kualitas untuk bersaing dengan pasar internasional, belum ada bentuk hubungan sinergi antara petani dengan pengusaha, minimnya kemitraan yang membantu, belum terpenuhnya tuntutan persyaratan kualitas dari pembeli yang disebabkan oleh varietas dan teknik budidaya, belum ada perlindungan terhadap tembakau yang bersifat spesifik, modal petani terbatas, dan kampanye anti rokok.
Diantara permasalahan di atas, peningkatan produksi melalui penerapan teknologi serba guna, pembentukan kelompok tani komoditas tembakau, dan melakukan diversifikasi hasil olahan tembakau adalah solusinya. Solusi tersebut diharapkan mampu meningkatkan produksi tembakau. Penerapan teknologi yang ditemukan oleh para ilmuan di perguruan tinggi seperti mesin pengering otomatis, teknologi teknis tanam yang sesuai dengan kondisi iklim, dan menciptakan bibit unggul yang tahan cuaca.
Pembentukan kelompok diharapkan mampu meningkatkan harga tembakau di pasaran nasional dan internasional. Rendahnya harga tembakau salah satu nya dikarenakan petani masih tergantung dengan pasar. Akan tetapi hal tersebut dibalik dengan pasar sangat tergantung dengan petani. Kelompok petani tidak akan mau mengeluarkan tembakaunya apabila harganya tidak sesuai kehendak petani.
Dewasa ini, petani tembakau berorientasi bahwa tembakau hanya dapat dijadikan bahan baku rokok. Akan tetapi, dengan melakukan diversifikasi olahan tembakau dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena harganya lebih mahal. Diversifikasi tembakau diantaranya dijadikan ekstrak nikotin, pestisida, dan obat. Tindakan diversifikasi sangat membutuhkan teknologi dan investasi yang tinggi sehingga dukungan semua pihak sangat dibutuhkan.
Peran mahasiswa IPB yang berbasik pertanian secara luas sangat diharapkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani tembakau di Jember. Mahasiswa sebagai media penyuluhan dan penghubung antara petani dan ilmuan pertanian di Bogor tersebut yang dibutuhkan. Selain itu, dukungan pemerintah daerah juga diharapkan mampu membantu dalam peningkatan program kerjanya. Dengan adanya semua dukungan tersebut diharapkan mampu memperjuangkan nasib pertanian di Jember secara luas [DEV].

0 komentar:

Posting Komentar