Kukuh
Roxa Putra Hadriyono, Alumni Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) Angkatan 43 meraih
Juara 1 Wirausaha Muda Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia (Kemenpora RI). Beranjak dari minatnya di bidang
pertanian dan keprihatinannya terhadap petani di Banyuwangi yang sawahnya
mengalami puso hampir dua musim berturut-turut, Kukuh Roxa mendirikan
Pandawa Putra Indonesia. Pandawa Putra Indonesia adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang sarana produksi pertanian meliputi
pupuk organik padat, cair, pestisida nabati dan agen hayati. Mulanya ia
menekuni usaha beras putih lalu berkembang produksi beras merah.
Seiring dengan pendekatan edukasi pasar maupun meningkatnya jumlah
masyarakat kelas menengah di Indonesia, maka gaya hidup sehat kian
mendukung peningkatan konsumsi beras merah. Pada tahun 2012, total
luasan sawah petani yang memproduksi beras seluas 80 hektar. Dalam
produksinya, Hadriyono mendampingi petani di sana. Pada pertengahan
tahun 2013 ini Handriyono mulai mengembangkan usaha di bidang
penangkaran dan pembenihan benih padi. Penangkaran padi yang dikelola
sebagai upayanya dalam memfasilitasi para petani untuk mendapatkan
benih padi yang mempunyai sertifikat resmi dari pemerintah.
Selain melakukan pendampingan terhadap petani, Kukuh juga melakukan pemberdayaan terhadap pemulung sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang telah dipisahkan selanjutnya dimaanfaatkan sebagai bahan campuran untuk pembuatan pupuk organik. Bila dirata-rata selama sebulan bahan baku sampah organik yang digunakan sebanyak 10-20 ton. Berkat inovasinya di bidang pertanian dan lingkungan, Kukuh Roxa meraih Juara 1 dalam Kompetisi Wirausaha Muda yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, pada bulan Oktober 2013 lalu. Selain itu, penghargaan lain yang berhasil didapatkan adalah Penerima SPIRIT GKN Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada Mei 2013, Young Change Maker 2013 oleh Ashoka Indonesia pada Agustus 2013, Penghargaan Adipura Kencana Mitra dari Pemkab Banyuwangi dalam pengolahan sampah kota pada Juli 2013, Finalis Community Entrepreneur Challenge III dari British Council pada tahun 2012.
Selain melakukan pendampingan terhadap petani, Kukuh juga melakukan pemberdayaan terhadap pemulung sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang telah dipisahkan selanjutnya dimaanfaatkan sebagai bahan campuran untuk pembuatan pupuk organik. Bila dirata-rata selama sebulan bahan baku sampah organik yang digunakan sebanyak 10-20 ton. Berkat inovasinya di bidang pertanian dan lingkungan, Kukuh Roxa meraih Juara 1 dalam Kompetisi Wirausaha Muda yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, pada bulan Oktober 2013 lalu. Selain itu, penghargaan lain yang berhasil didapatkan adalah Penerima SPIRIT GKN Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada Mei 2013, Young Change Maker 2013 oleh Ashoka Indonesia pada Agustus 2013, Penghargaan Adipura Kencana Mitra dari Pemkab Banyuwangi dalam pengolahan sampah kota pada Juli 2013, Finalis Community Entrepreneur Challenge III dari British Council pada tahun 2012.
0 komentar:
Posting Komentar