Selama lima
tahun berturut-turut Institut Pertanian Bogor menyabet predikat sebagai
civitas akademi yang paling banyak menghasilkan karya inovatif. IPB
selama ini memang dikenal sebagai kampus yang sangat getol mendorong
mahasiswanya membuat inovasi.
Fakta ini diketahui setelah
Kementerian Riset dan Teknologi mengumumkan 105 inovasi paling
prospektif tahun 2013. Sejumlah 55 persen di antara 105 karya inovatif
tersebut ternyata dikirim mahasiswa asal IPB.
IPB sendiri mendorong setiap
mahasiswanya yang sedang mengerjakan skripsi, tesis, dan disertasi untuk
mewujudkan setiap penelitiannya menjadi karya inovatif yang nyata. Dari
sistem seperti inilah didapatkan banyak karya berkualitas. Selanjutnya
karya-karya tersebut bisa ditawarkan dalam dunia industri.
IPB setiap tahun menggelar acara
IPB Agriculture Expo dan dari situ banyak dihimpun invovasi para
mahasiswa. Tahun ini ada sekitar 130 inovasi dan 55 persen masuk dalam
kategori paling inovatif versi Kemenristek.
Hal yang paling menghambat inovasi
di Indonesia adalah masalah paten yang tak kunjung mendapat kepastian
dari pemerintah. UU paten sebetulnya sudah ada, namun peraturan
pemerintah yang belum turun membuat para pemilik inovasi enggan
mendaftarkan paten. Akibatnya jelas, menghambat kreativitas anak bangsa.
Di sisi lain, ketidakpastian
tersebut membuat industri dari luar negeri lebih leluasa berburu
investor dan partner di Indonesia. Akibatnya negara dirugikan karena
tidak ada filter yang mendahului masuknya teknologi asing. Hal ini
berbahaya untuk ekonomi dan keamanan negara sekaligus.
0 komentar:
Posting Komentar